Akhir-akhir ini saya terobsesi menjadi blogger. Di
saat orang lain sibuk ngebuat vlog di Youtube dengan mobil sport pinjaman
dan judul click-bait yang bisa membuat bulu kuduk merinding, saya
baru memulai sebuah blog di platform gratisan pula.
Tidak ada yang salah memang. Meski pun orang bilang
jadul, meskipun teman-teman saya bakal bilang, “Ndre, ini udah tahun berapa?
Tikus tanah aja udah gak tinggal di tanah lagi.” Ya, bukan
masalah. Menjadi blogger adalah kepuasan pribadi. Saya
memilih berkarya dari sini.
Dan karena ini blog pribadi, maka rasa tulisannya
juga pribadi, konten-konten di dalamnya dibuat dengan tujuan pribadi, dan
dengan pertanggung jawaban pribadi pula. Jadi kalau ada yang tersinggung dengan
tulisan di blog ini, lapor ke saya. Jangan lapor ke mantan saya. Dia gak tahu
apa-apa.
Yang pasti konten di sini ramah buat anak-anak.
Terlebih bagi kalian yang masih memalsukan umurnya biar bisa punya akun
Facebook, jangan khawatir. Kalian tidak akan jadi psikopat dengan membaca
tulisan di blog ini.
Buat kalian yang agak berumur, kalau mau baca
tulisan saya yang lebih 'berat', follow Facebook dan IG saya. Bakal di share di
sana kok link tulisannya setiap terbit. Blog ini buat seru-seruan aja
kok.
Back to topic.
Seorang blogger pasti punya pasarnya sendiri. Selama
masih ada manusia dan koneksi internet, maka seorang blogger harusnya bisa
bernafas di ekosistem tersebut. Ibarat ikan, selama ada air dia tetap bisa
meremajakan insangnya.
Tujuan yang lebih serius adalah mengumpulkan
portofolio. Karena penting untuk persaingan ke depannya. Secara, saya kurang
cocok dengan jenis perkerjaan zaman sekarang yang terlalu kaku, jenjang karir
yang ketat, dan sistem penggajian bulanan yang monoton apalagi pakai test
psikotes dan ditanya HRD ‘ada orang dalam gak?’. Ah, ampas!
Tapi, sebelum ada kewajiban untuk cari kerja, saya
berusaha sedini mungkin membuat portofolio agar beberapa tahun ke depan sudah
bisa melihat hasilnya. Punya uang dari blog juga bukan hal sulit dan mustahil.
Semua perlu waktu. Dan setelah belajar dari kesalahan, waktu terbaik untuk
memulai adalah saat ini juga.
Bayangkan, bekerja dan dibayar di bidang yang kita
sukai, tidak terikat kontrak setengah umurmu, bisa berkolaborasi dengan banyak
praktisi, berpartner dengan brand-brand terkenal, berinovasi dan memuaskan
setiap potensi kreatif yang ada setiap harinya, sungguh impian yang harus
dibayar dari sekarang.
Di samping itu, membuat blog juga bagian dari
keresahan dimana banyak anak muda zaman sekarang suka menyia-nyiakan waktunya.
Dan untuk urusan tegur menegur, tidak berlaku lagi cara klasik seperti yang
dilakukan orang tua kita zaman dulu.
Saat ini cara terbaik mengatakan sesuatu adalah
dengan membuktikan diri sendiri lebih dulu.
Sulit rasanya ngomong, “Oi, jangan malas belajar,
nanti jadi pengangguran!" Terus dia bakal jawab, “Eh, loe juga
pengangguran. Gak usah sok rajin. Ngaca dulu!"
Saya mau membuktikan bahwa menulis -ya, meskipun
yang ditulis bukan topik yang berguna juga- ada sesuatu yang bisa saya
kerjakan. Minimal untuk membuktikan bahwa Andre Demofa bisa berkarya dan punya
NIAT. Sehingga bisa meredam suara-suara sumbang itu.
Di samping itu saya merasa ganjil melihat orientasi
psikologis generasi kita yang begitu mudah termakan berita hoax. Contohnya
berita registrasi SIM Card beberapa tempo lalu yang menggegerkan pengguna WA.
Yang seharusnya berakhir 28 Februari 2018, diplesetkan 31 Oktober 2017.
Malangnya, ada yang percaya. Sialnya, teman dekat
saya yang percaya. Dan sialnya lagi, dia gak rugi apa-apa. Justru, dia
beruntung karena lebih cepat meregistrasi kartunya. Inilah untuk pertama kali
berita hoax jadi berkah buat pemerintah.
Oke, itu contoh yang salah. Barangkali kita sudah
tahu lebih banyak hoax di luar sana yang merugikan daripada menguntungkan.
Saya ingin jadi seorang influencer. Seorang yang
memberi pandangan akan suatu isu, dan dapat memperkaya perspektif teman-teman
dalam menyikapi suatu isu sehingga tidak mudah lagi tertipu ataupun terlena
pada kabar-kabar miring yang menyesatkan.
Saya juga ingin memuaskan setiap hasrat berkarya
yang lama terpendam. Karena kemahiran menulis tidak datang dengan sendirinya
dan tidak melekat selamanya. Kemahiran itu bisa menghilang jika tidak
dibiasakan, dan semakin kita sering menulis, semakin banyak teknik
yang akan kita tahu, dan wawasan akan bertambah seiring proses itu. Lagipula
saya sudah menunda ini kurang lebih tiga tahun.
Nah, awalnya saya bingung harus memulai darimana
karena ini rasanya agak telat. Apa yang ditulis? Kontennya seperti apa?
Bagaimana membangun images blog ini? Apa saya harus punya kata
pembuka ala Mario Teguh, “Sahabat saya yang super” atau kata penutup, “Stay
Clasic” ala Agung Hapsah? Saya bingung.
Kenyataannya saya punya banyak idola. Ini pasti jadi
masalah pemula pada umumnya.
Menemukan jati diri.
Setelah perenungan panjang dengan berjongkok di
teras rumah, saya sadar terlalu banyak berpikir blog ini akan tetap kosong
melompong, ditinggal pergi penghuninya.
Terlalu kritis, justru bisa jadi bahaya. Yang ada
malah jalan di tempat. Belajar dari pengalaman, ide harus segera dieksekusi,
bukan dielus-elus apalagi dipajang jadi status Facebook biar terkesan keren.
Dan akhirnya dengan segenap ridho hati ini, saya memutuskan
blog ini akan jadi blog eksperimental.
Yang penting dimulai.
Sebelumnya memang blog ini sempat memposting
beberapa artikel, namun sudah lebih lima bulan tidak diupdate dengan banyak
alasan. Salah satunya kesibukan kuliah. Ini sih, alasan klasik.
Tapi bukan lagi alasan sekarang, karena saya
sebenarnya punya waktu yang cukup untuk mengerjakan keduanya.
Disiplin. Semoga tidak ada lagi sarang laba-laba di
blog ini. Huff.
Saya akan mengisi blog ini dengan berbagai konten
yang menempel di pikiran saya. Apa saja. Mulai dari opini, celetukan ringan,
puisi, cerita pendek, cerita bersambung, catatan harian sampai mengulas lagu
yang saya ciptakan sendiri. Bahkan jika Vicky Prasetyo yang terlintas di
pikiran saya, saya akan menuliskan tentangnya.
Blog ini berjudul: “Catatan Demi Hari Esok”. Saya
yakin setiap tulisan yang dipublish adalah investasi di masa
mendatang. Karena tidak ada portofolio yang didapat instan hanya
dalam waktu semalam.
Segalanya perlu proses.
Well, kalian bisa baca alasan blog itu dinamakan
demikian beberapa hari lagi. Itu artikel pertama yang sebenarnya saya tulis
untuk blog ini dan mungkin yang terpanjang juga. Tapi karena kesalahan
peletakan font, jadinya saya harus edit total lagi. So, tungguin
aja.
Oke. Kembali ke judul 'Mengapa blog ini
dibuat?'
Semua orang normal pasti punya mimpi jadi orang
kaya, terkenal, apalagi sampai keliling dunia bersama May Weather Jr. Dan itu
semua bisa terwujud dengan menjadi blogger. Lalu apa itu yang menggerakkan saya
menulis lagi?
Bukan. Bukan itu.
Kadang, alasan itu justru diciptakan orang-orang
yang malas berkarya.
Bahkan, orang yang menderita sakit keras mau giat
menulis bukan karena mengharap kesembuhan dengan cara itu, melainkan dengan
menulis dia bisa mengisi hari-hari akhirnya.
Dan sebagai anak muda yang masih segar bugar, sudah
seharusnya saya lebih baik dari itu.
Saya berkarya karena memang itulah yang seharusnya
saya lakukan hari ini.
Saya minta maaf buat Bro Johan Firmansyah, sahabat
saya S. Siregar, juga teman-teman yang pernah mendengar soal blog ini namun
tidak kunjung melihat rupanya. Sekarang kalian bisa melihatnya. Yeah!
Karena jujur, untuk merumuskan (eh, bahasanya)
konten-konten dalam blog ini, saya perlu riset lebih dari setahun.
Selama itu? Ya, memang.
Sudah puluhan bahkan ratusan kali saya bereksperimen
lewat tulisan, menghabiskan banyak kertas untuk draft, banyak resource komputer
yang terporsir menyimpan refrensi artikel, puluhan giga kuota untuk observasi,
dan waktu yang begitu banyak tersita untuk menemukan jati diri ini dalam sebuah
tulisan untuk blog ini, itupun belum sepenuhnya berhasil.
Akhirnya, saya beranikan diri. Inilah saya.
Saya akan belajar bersama kalian. Bereksperimen
bersama kalian. Karena tidak ada tulisan yang benar-benar sempurna. Sampai
kapanpun, seseorang hanya harus terus belajar.
Oke, masuk ke penutup.
Blog ini diusahakan update satu konten setiap hari.
Kalau tidak banyak deadline kerjaan lain bisa diupdate lebih dari itu. Karena
saya juga disibukkan menulis buku pertama yang bakal saya informasikan lagi di
tulisan selanjutnya.
Dan jika ada tulisan yang kurang berkenan ke
depannya, mohon langsung dikritik di kolom komentar dengan cara yang sopan.
Kalau kritikannya tepat, bakal langsung saya moderasi.
Pada akhirnya, selamat datang di blog
AndreDemofa.com !
Semoga ini menjadi awal yang baik untuk
kita.
1 Comments
Sukses buat kamu ande dan semangat
BalasHapus